Pemuda saat ini harus mengambil
inspirasi dan teladan dari generasi Sumpah Pemuda 1928. Mereka patriotik,
berkarakter kuat pada idealisme, berwawasan nasionalisme yang luas, dan bervisi
masa depan.
Mereka berjiwa “futuwah”, kaum muda kesatria negarawan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompok sendiri.
Mereka tidak tergoda dengan gemerlap materi dan kursi demi Indonesia. Mereka
pelopor Satu Indonesia: satu bahasa, satu tanah air, satu bangsa yakni
Indonesia.
Generasi muda saat ini berpotensi hebat. Fasilitas kehidupan serba mudah.
Mendapat jabatan mudah, bahkan instan. Memperoleh materi dan ketenaran pun
gampang.
Karenanya jangan menjadi kaum muda Indonesia yang luntur nasionalisme dan jiwa
futuwah dalam berbangsa dan bernegara. Jangan terjebak hedonisme, materialisme,
dan kursiisme tanpa integritas, idealisme, dan visi luas. Apalagi menjadi
generasi mudah yang android yang hidup layak robot dan mesin tanpa peduli
sesama.
Generasi muda jangan menjadi kaum muda angkuh tanpa isi dan integritas diri.
Jauhi sifat benalu dalam kehidupan diri maupun berbangsa dan bernegara. Tidak
pula jadi generasi muda cengeng dan hanya bergantung pada tangan orangtua
sehingga hilang kemandirian.
Jangan jadi kaum muda gemar popularitas dan populisme murahan minus pengabdian,
kecerdasan, dan kualitas diri yang autentik.
Indonesia hari ini dan ke depan
sarat masalah dan tantangan kompleks.
Diperlukan kaum muda Indonesia
yang berdiri tegak di atas idealisme dan prinsip bernegara dengan benar.
Sekaligus menjadi kaum muda yang relijius, pancasilais, cerdas berilmu,
berkeahlian, dan mampu berperan aktif dalam kehidupan kemasyarakatan,
kebangsaan, dan kemanusiaan global.